Apa itu Subnetting ?

Subnetting adalah teknik memecah network (jaringan komputer) menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP Address kelas A, kelas B, dan Kelas C saja. Dan dengan teknik subnetting, maka suatu network dapat menciptakan beberapa network tambahan, tetapi hal itu sayangnya bisa mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.

Secara sederhana, subnetting itu sama halnya dengan analogi sebuah jalan. Misalnya, Jalan Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08. Dan rumah bernomor 08 adalah rumah ketua RT yang memiliki tugas untuk mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah yang ada di wilayah jalan Gatot Subroto tersebut.

Kemudian, ketika rumah di wilayah itu semakin banyak, pastinya hal tersebut akan menimbulkan kemacetan dan hal-hal buruk merepotkan lainnya. Karena itulah kemudian rumah-rumah baru tersebut akan diatur lagi, seperti dibuat gang-gang, diberi nomor rumah, dan setiap gang memiliki ketua RT-nya masing-masing. Upaya tersebut tentunya untuk memecahkan kemacetan, efiesiensi, dan optimalisasi transportasi. Serta ketua RT dalam hal ini berperan sebagai previledge untuk mengelola wilayahnya masing-masing di setiap gang.
Sebenarnya seperti itu pulalah cara kerja Subnetting. Namun Subnetting bukan berupa jalan, tapi berupa network (jaringan komputer). Dalam artian untuk memudahkan pengoptimalisasian jaringan komputer dalam suatu lembaga, kantor, atau hal-hal lainnya yang rasanya perlu untuk di subnetting.
Ada beberapa alasan mengapa kita perlu melakukan Subnetting, yang diantaranya :

  • Untuk meng-efisienskan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan guna dapat memaksimalkan penggunaan IP Address tersebut.
  • Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu jaringan komputer, karena pada dasarnya Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda apabila network tersebut memiliki IP Address yang unik.
  • Meningkatkan pengamanan dan mengurangi kongesti atau ketidakstabilan akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.

Sedangkan untuk melakukan proses subnetting, maka kita perlu melakukan beberapa proses yang diantara lain adalah:

  • Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask
  • Menentukan jumlah host per subnet
  • Menentukan subnet yang valid
  • Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet
  • Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet


Sebelumnya kita harus tau apa itu prefix dalam network dan fungsinya ?
Pada penjelasan IP ADDRESS sudah pernah dibahas bahwa ternyata IP Address terdiri dari 32 bit angka biner dan bahwa dalam sebuah IP Address yang terdiri dari 32 bit biner tadi terdapat porsi NETWORK-ID dan porsi HOST-ID. (Supaya tidak bingung, saya sarankan untuk membaca APA ITU IP ADDRESS).
NETWORK-ID digunakan untuk identifikasi alamat jaringan sehingga apabila ‘Jaringan lain’ ingin berkomunikasi dengan jaringan kita tinggal menuju ke Network ID tersebut.
Sedangkan HOST-ID adalah Identifikasi Host atau Komputer yang ada di dalam jaringan. Nah bagaimana kita dapat menentukan yang mana porsi Network-id dan yang mana Host-id nya ? padahal kita tidak dapat dengan begitu saja mengatakan bahwa 8 bit terakhir dari sebuah alamat IP adalah porsi Host-id.
Inilah gunanya Prefix.
PREFIX BERFUNGSI SEBAGAI PENUNJUK BERAPA BANYAK BIT DARI SEBUAH IP ADDRESS YANG MERUPAKAN PORSI NETWORK-ID.
Dengan mengetahui Prefix kita bisa mengetahui Host mana saja yang dapat dipakai. Prefix ini biasanya di gunakan dalam konfigurasi Router.
Contoh penulisan prefix “ 192.168.3.0/24 “ .. dimana /24 adalah prefix dari jaringan 192.168.3.0 yang artinya jika 192.168.3.0 diubah dalam 32 bit angka biner maka 24 angka biner pertama merupakan NETWORK-ID dan 8 bit sisanya adalah HOST-ID . perhatikan uraian di bawah ini :
Penggunaan prefix /24 ternyata akan menghasilkan jaringan dengan jumlah host sebanyak 254.
Untuk lebih jelasnya kita gunakan lagi contoh lain. Kali ini dengan network address dan prefix yang berbeda. Network address tidak selamanya bernilai seperti 192.168.3.0 . network address bisa saja memakai nilai lain tergantung pada prefix.
Contoh kita akan mencari ip address yang bisa digunakan pada ip 192.168.3.130/29
Penggunaan prefix /29 hanya menghasilkan sebanyak 6 host saja. Kira kira begitulah fungsi prefix pada jaringan komputer. Selanjutnya kita akan bahas Subnetmask
Pengertian Subnet Mask
Apa itu subnet mask ? sama seperti Prefix , Subnet mask juga merupakan penentu porsi Network-id dan Host-Id pada deretan angka binner. Nilai subnet mask ini mengikuti nilai prefix , itu sebabnya saya membahas prefix lebih dulu.
Jadi apa bedanya subnet mask dengan prefix ?
beda penulisan saja.
Subnet mask di tuliskan dalam bentuk biner.
Sebagai contoh jika kita memiliki IP Address 192.168.4.1 /24 (prefix 24) maka menurut pembahasan sebelumnya 24 bit pertama adalah porsi Network-ID dan 8 bit setelahnya adalah porsi Host-ID. Cara mendapatkan subnet mask nya cukup mudah yaitu
Jika bit Ip address tersebut adalah porsi Network-id maka semua nilai bit nya adalah SATU.
Jika bit Ip address tersebut adalah porsi Host-id maka semua nilai bit nya adalah NOL.
contoh : 
Maka Subnet Mask dari IP Address ber Prefix /24 adalah 255.255.255.0
contoh lain jika prefix nya /28 : Maka Subnet Mask dari IP Address ber Prefix /28 adalah 255.255.255.240
Nah kira kira begitulah cara menuliskan Subnet Mask pada pengaturan IP Address.
Agar mudah menghitung biner pada IP address.
IP address memang terdiri dari 32 bit angka binner. Namun tetap saja jumlah bit terbanyak yang akan kita hitung adalah 8 bit saja karena 32 bit IP address merupakan gabungan dari 4 buah 8 bit bilangan biner . untuk lebih mudah dalam perhitungan biner maka kita gunakan tabel yang mertas dc buat dibawah ini .angka pada baris diatas adalah tetap. mengingat table nya sendiri cukup mudah bukan ? coba perhatikan.
kira kira cukup seginilah dulu bahasan mengenai Subnet Mask , Prefix , dan Cara mudah menghitung biner pada IP address.

0 Response to "Apa itu Subnetting ?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel